22.9.11

About My Hijabers

Assalamualaikum wr. wb

dear my lovely blogger...

i want to share you about my hijabers community from bogor who called "FHB".
Yes, alhamdulillahirrabilalamin FHB (Forum Hijabers Bogor) will became a big community that have such social activities in Bogor.
Insya allah we'll make "launching Forum Hijabers Bogor" in October 9th 2011 at Panti Asuhan Darulsolihat, Bogor.

Everyone's invited!

you can join with us on: 
fanpage fb : hijabers bogor
twitter : @hijabersbogor
blog : forumhijabersbogor.blogspot.com

2.6.11

BERKACA PADA MATAHARI

 
Jika ingin menjadi bintang, jadilah matahari. Selalu memberikan energi yang menghidupkan bumi, menyinari tiada henti. Matahari ibarat cermin besar kehidupan yang memberi gambaran kelemahan dan kelebihan diri. Berkaca pada matahari akan memberi banyak energi dalam menjalani kehidupan.

Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi yang berjarak +/- 149.680.000 km. Matahari adalah suatu bola gas yang berpijar dan merupakan pusat tata surya. Panas yang dikandungnya memiliki energi yang sangat besar, sehingga bumi memiliki kehidupan dan ditumbuhi jutaan spesies makhluk hidup.

Karena pancaran energi matahari, bumi tetap hangat bagi kehidupan kita. Membuat air dan udara di bumi bisa bersirkulasi, serta mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam.Tanpa matahari, sulit untuk diprediksi akan adanya kehidupan di bumi.Tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis yang menjadi sumber nutrisi pertumbuhan dan perkembangan, juga kelangsungan hidupnya.

Meskipun sinar UV yang dikandungnya bisa membahayakan kulit kita, matahari tetap memiliki manfaat besar dalam kehidupan bumi dan seisinya. Ini merupakan pertanda bahwa selalu ada kekurangan di setiap kesempurnaan yang kita lihat dan rasakan.


Matahari memiliki filosofi yang bisa membuat hari menyadari bahwa hidup ini penuh arti.

Pertama, Matahari selalu menyinari salah satu sisi bumi. Sisi yang disinari matahari akan terang, mengalami waktu siang hari. Sedangkan sisi bumi yang lain akan mengalami kegelapan.

Perputaran ini mengajarkan kita tentang prinsip keadilan, keseimbangan hidup dan ketidaksempurnaan makhluk atas Sang Khaliq. Begitupun manusia, tidak dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu yang bersamaan. Butuh proses, butuh waktu, dan butuh kesabaran serta keteguhan hati. Kemampuan dan keinginan tidak selalau sejalan, walaupun tujuannya sama. Keinginan manusia itu tanpa batas sedangkan kemampuannya terbatas.
"Menyeimbangkan keinginan dengan kemampuan merupakan kunci kebahagiaan karena didalam keseimbangan itu ada rasa syukur dan menyadari kekurangan diri."

Yang perlu dilakukan adalah menentukan skala prioritas. Memprioritaskan sesuatu yang lebih dibutuhkan akan lebih berarti daripada memaksakan diri untuk melakukan segala sesuatu si satu waktu. Prioritas merupakan sisi keadilan yang menentukan kualitas diri dan kehidupan kita. Keadilan itu tidak selalu bermakna sama rata sama rasa, tapi juga untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Ketika hujan mengguyur bumi, matahari tidak memaksakan diri untuk muncul menyinari bumi, karena sebesar apapun energinya, ia tak bisa bersamaan dengan hujan. Ia akan berjalan mencari belahan bumi yang lebih membutuhkannya dalam tataran siklus musim.

"Matahari mengajarkan kita berbuat adil pada diri sendiri dengan tidak memaksakan diri dan menyakiti diri sendiri. Berbuat adil pada sesama dengan tidak membedakan warna tertentu dan terus berusaha melakukan yang terbaik yang kita bisa."


Kedua, Matahari tak kenal lelah dan tak pernah berhenti bersinar, sekalipun bumi diliputi kegelapan.

Gelap dan terang adalah proses alami kehidupan. Akan tetapi di saat gelap pun matahari tak pernah lelap.
Ini menunjukan bahwa dalam kondisi apapun kita harus bersedia memberi, memiliki semangat pantang menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi semua, walaupun tidak semuanya bisa menerima kebaikan itu.

"Orang yang baik tidak pernah menyesali kegagalannya. Jika kita belum bisa menjadi yang terbaik, paling tidak berusaha melakukan yang terbaik."


Ketiga, Matahari tak pernah ingkar janji untuk selalu menyinari bumi.

Ketika di suatu musim kita jarang mendapatkan matahari, itu bukan karena ia berhenti bersinar. Perputaran bumi menyebabkan pergantian dan perbedaan musim di berbagai belahan bumi, sehingga di sebagian bumi banyak yang tidak mendapatkan cahaya matahari.

"Janji adalah komitmen terhadap hati yang menumbuhkan kepercayaan."

Kepercayaan itu akan langgeng bila janji ditepati, begitupun sebaliknya. Kualitas pribadi dan penghargaan seseorang terhadap waktu, dirinya dan orang lain, bisa ditentukan dari komitmennya terhadap janji yang ia ucapkan.

Dengan berkaca pada matahari, kita belajar realistis dan optimis, bukan perfeksionis atas keinginan, harapan dan kenyataan hidup,
Belajar berkomitmen dan konsisten dengan tujuan hidup kita,
Berlatih sabar dan ikhlas menjalani setiap proses kehidupan,
serta belajar menghargai waktu, kemampuan diri dan orang lain.

"Hari ini, mungkin kita belum bisa menjadi bintang seindah matahari.Tapi, bintang itu akan terang dihati yang lapang, hati yang selalu berusaha melakukan sesuatu sebaik bintang, meskipun tampak biasa dan tak pernah sempurna."